Sabtu, 10 November 2012

Mahasiswa Adalah Amanah

Marhaban BSA 2010

Kita sering mendengar katanya mahasiswa adalah harapan generasi muda bangsa yang kelak akan membawa negeri kita menjadi maju dan sejahtera. Terlepas dari ungkapan tersebut, kita masih bertanya-tanya dalam hati masing-masing tentang apa yang bisa kita lakukan untuk bangsa saat ini sebagai mahasiswa. Sejarah perjalanan pemerintahan Indonesia hampir di semua era pemerintahan yang berkuasa pada saat itu mahasiswa punya peran yang sangat urgen, contoh yang terakhir adalah penurunan presiden Soeharto yang dianggap rezim yang sangat otoriter.
Gerakan mahasiswa sampai saat ini masih tetap eksis sebagai sebuah pergerakan yang intelektual, meskipun terkadang berakhir dengan anarkis, akan tetapi terlepas dari persoalan itu, sesungguhnya mahasiswa memiliki cita-cita yang luhur dan selalu berupaya menciptakan good government. Peran mahasiswa mengawal setiap kebijakan yang dapat merugikan masyarakat merupakan peran sebagai social of control. Mahasiswa juga diharapkan menjadi insan yang mampu melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan memberikan suri tauladan bagi seluruh masyarakat, sehingga mahasiswa sering dikatakan sebagai agen of change dan moral of force. Maka sudah seharusnya kita menyadari bahwa identitas sebagai mahasiswa bukan sekedar kuliah akan tetapi mahasiswa itu adalah sebuah amanah. 

Melihat kondisi yang terjadi pada mahasiswa UIN Alauddin Makassar saat ini, ada beberapa kemunduran yang dialami mahasiswa baik dari cara berpikir maupun melakukan tindakan. Kemunduran-kemunduran ini sudah tentu disebabkan karena adanya faktor-faktor internal dan ekstrenal dalam setiap mahasiswa. Diantara yang paling memprihatinkan ialah kurangnya niat mahasiswa untuk aktif dalam sebuah organisasi, sehingga terkadang dalam organisasi terdapat kuantitas yang banyak namun kualitas nihil. Bahkan adapula yang memang tak mempunyai organisasi dikarenakan faktor-faktor yang lain diantaranya kebanyakan mahasiswa dilarang berorganisasi oleh orang tua atau keluarganya karena takut akan terlambat selesai. Dianggapnya bahwa jika berorganisasi akan membuat kesibukan baru sehingga waktu kuliah bisa saja terhalangai. Mahasiswa seperti ini hanya Nampak ketika ada perkuliahan, diluar itu jarang kita mendapatinya. Kalaupun kita mendapatinya diluar kampus mungkin hanya ditempat-tempat hiburan atau mall, mahasiswa seperti inilah yang berpotensi menjadi mahasiswa yang memiliki sifat hedonis atau suka senang-senang atau berpoya-poya dan apatis yang cuek akan persoalan yang ada disekelilingnya. Lain lagi, ada juga mahasiswa yang organisatoris namun tidak pernah mengikuti kuliah, sehingga mahasiswa ini jarang muncul dikampus namun sering kita dapati di dijalan dengan paduan suara untuk memperjuangkan rakyat.  

Diantara tipelogi mahasiswa yang digambarkan diatas tentu ada yang menjadi pertimbangan setiap insan, namun kita mengharapkan mahasiswa mampu menyeimbangkan antara kuliah dan berorganisasi sehingga mahasiswa itu selain cerdas dalam akademik juga cerdas dalam berorganisasi. Organisasi merupakan jalan yang terbaik untuk belajar bermasyarakat karena didalam organisasi selain kita tercerahkan secara intelektual juga tecerdaskan secara spiritual dan emosional.
Mahasiswa adalah sebuah amanah sehingga kita perlu bertanggung jawab kepada diri dan orang-orang maupun bangsa yang telah menyemakkan identitas mahasiswa kepada kita. Mahasiswa itu amanah, mahasiswa yang menjadikan membaca, menulis dan berorganisasi sebagai sebuah jalan menuju kesuksesan. Karena kini kita telah berada didalam kampus  “peradaban”.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar