Marhaban BSA 2010 |
Kita sering mendengar
katanya mahasiswa adalah harapan generasi muda bangsa yang kelak akan membawa
negeri kita menjadi maju dan sejahtera. Terlepas dari ungkapan tersebut, kita
masih bertanya-tanya dalam hati masing-masing tentang apa yang bisa kita
lakukan untuk bangsa saat ini sebagai mahasiswa. Sejarah perjalanan
pemerintahan Indonesia hampir di semua era pemerintahan yang berkuasa pada saat
itu mahasiswa punya peran yang sangat urgen, contoh yang terakhir adalah
penurunan presiden Soeharto yang dianggap rezim yang sangat otoriter.
Gerakan
mahasiswa sampai saat ini masih tetap eksis sebagai sebuah pergerakan yang
intelektual, meskipun terkadang berakhir dengan anarkis, akan tetapi terlepas
dari persoalan itu, sesungguhnya mahasiswa memiliki cita-cita yang luhur dan
selalu berupaya menciptakan good government. Peran mahasiswa mengawal
setiap kebijakan yang dapat merugikan masyarakat merupakan peran sebagai social
of control. Mahasiswa juga diharapkan menjadi insan yang mampu melakukan
perubahan kearah yang lebih baik dan memberikan suri tauladan bagi seluruh
masyarakat, sehingga mahasiswa sering dikatakan sebagai agen of change
dan moral of force. Maka sudah seharusnya kita menyadari bahwa identitas
sebagai mahasiswa bukan sekedar kuliah akan tetapi mahasiswa itu adalah sebuah
amanah.
Melihat kondisi yang terjadi pada mahasiswa UIN Alauddin
Makassar saat ini, ada beberapa kemunduran yang dialami mahasiswa baik dari
cara berpikir maupun melakukan tindakan. Kemunduran-kemunduran ini sudah tentu
disebabkan karena adanya faktor-faktor internal dan ekstrenal dalam setiap
mahasiswa. Diantara yang paling memprihatinkan ialah kurangnya niat mahasiswa
untuk aktif dalam sebuah organisasi, sehingga terkadang dalam organisasi
terdapat kuantitas yang banyak namun kualitas nihil. Bahkan adapula yang memang
tak mempunyai organisasi dikarenakan faktor-faktor yang lain diantaranya
kebanyakan mahasiswa dilarang berorganisasi oleh orang tua atau keluarganya
karena takut akan terlambat selesai. Dianggapnya bahwa jika berorganisasi akan
membuat kesibukan baru sehingga waktu kuliah bisa saja terhalangai. Mahasiswa
seperti ini hanya Nampak ketika ada perkuliahan, diluar itu jarang kita
mendapatinya. Kalaupun kita mendapatinya diluar kampus mungkin hanya
ditempat-tempat hiburan atau mall, mahasiswa seperti inilah yang berpotensi
menjadi mahasiswa yang memiliki sifat hedonis atau suka senang-senang atau
berpoya-poya dan apatis yang cuek akan persoalan yang ada disekelilingnya. Lain
lagi, ada juga mahasiswa yang organisatoris namun tidak pernah mengikuti
kuliah, sehingga mahasiswa ini jarang muncul dikampus namun sering kita dapati
di dijalan dengan paduan suara untuk memperjuangkan rakyat.
Diantara tipelogi mahasiswa yang digambarkan diatas tentu ada
yang menjadi pertimbangan setiap insan, namun kita mengharapkan mahasiswa mampu
menyeimbangkan antara kuliah dan berorganisasi sehingga mahasiswa itu selain
cerdas dalam akademik juga cerdas dalam berorganisasi. Organisasi merupakan jalan
yang terbaik untuk belajar bermasyarakat karena didalam organisasi selain kita
tercerahkan secara intelektual juga tecerdaskan secara spiritual dan emosional.
Mahasiswa adalah sebuah amanah sehingga kita perlu bertanggung
jawab kepada diri dan orang-orang maupun bangsa yang telah menyemakkan
identitas mahasiswa kepada kita. Mahasiswa itu amanah, mahasiswa yang
menjadikan membaca, menulis dan berorganisasi sebagai sebuah jalan menuju
kesuksesan. Karena kini kita telah berada didalam kampus “peradaban”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar